Kamis, 14 Januari 2016




Berbicara mengenai periodesasi suatu karya sastra disatu tempat tertentu pasti akan membutuhkan banyak referensi dan waktu untuk mengurai. Hal ini diperlukan agar kelak fakta yang diberikan tidaklah semena-mena bacaan kosong belaka atau kategori yang tidak seharusnya dikategorikan. Oleh karena periodesasi suatu sastra melingkupi berbagai elemen kehidupan manusia pada kurun waktu tertentu dengan kondisi yang tentu berbeda dengan zaman sekarang, oleh karena hal tersebut kiranya kita, pada kesempatan ini, tidak berfokus hanya pada karyanya saja. Melainkan kita pelu, juga, memandang sejarah pertama kali tempat dimana suatu karya itu lahir. Apakah tempat tersebut benar-benar tidak pernah mengalami suatu clash (benturan) dengan peradaban/budaya lain atau apakah karya-karya hanya berkutat pata satu tema saja?  Pada kesempatan ini saya akan sedikit membahas mengenai periode Victoria  karya sastra yang ada di Negara Inggris dari awal mula pertama sampai dengan sekarang.

1.      Apa saja sejarah mengenai Periode Victoria pada masa kesusasteraan Inggris?
2.      Siapa Tokoh karya sastra yang popular pada Periode Victoria?

1.      Untuk mengetahui pa saja sejarah mengenai Periode Victoria pada masa kesusateraan Inggris?
2.      Untuk mengetahui siapa Tokoh karya sastra yang popular pada Periode Victoria?



BAB 2

Era Victoria dalam sejarah Britania Raya adalah periode pemerintahan Ratu Victoria dari 20 Juni 1837 sampai kematiannya pada 22 Januari 1901. Era ini ditandai oleh periode panjang perdamaian, kemakmuran, kejayaan Britania di kancah internasional, dan tingginya rasa percaya diri nasional warga Britania. Beberapa pakar berpendapat bahwa kejayaan politik Britania pada era Victoria dimulai setelah disahkannya Undang-Undang Reformasi 1832. Era ini didahului oleh era George dan dilanjutkan oleh era Edward. Setengah periode era Victoria bertepatan dengan era Belle Époque Eropa dan Gilded Age Amerika Serikat.
Dalam bidang kebudayaan, terjadi transisi dari rasionalisme pada era George menuju romantisisme dan mistisisme yang berkaitan dengan agama, nilai sosial, dan seni. Dalam hubungan internasional, era Victoria ditandai dengan periode panjang perdamaian, yang dikenal dengan Pax Britannica, serta kemakmuran ekonomi, sosial, industri, dan kejayaan kolonial Britania Raya di kancah internasional. Namun, hal-hal ini terganggu oleh pecahnya Perang Krimea pada tahun 1854. Pada akhir periode, terjadi Perang Boer di Afrika Selatan.
Di dalam negeri, kebijakan pemerintah semakin liberal dengan pegeseran ke arahreformasi politik, reformasi industri, dan perluasan hak pilih. Dua tokoh penting yang muncul pada era ini adalah perdana menteri Edward Gladstone dan Benjamin Disraeli, yang secara tidak langsung turut berperan dalam perubahan sejarah Britania.
Era yang dikenal sebagai Era Victoria berlangsung antara tahun 1837 sampai 1901. Ratu Victoria memerintah selama periode ini. Inggris mengalami transformasi besar selama Era Victoria, baik secara politik maupun ekonomi. Ada banyak penemuan-penemuan baru yang terjadi selama periode ini bersama dengan banyak perubahan sosial lainnya.
Era Victoria dipenuhi dengan perkembangan penemuan baru. Pada tahun 1876, telepon ditemukan oleh Alexander Graham Bell dan radio diciptakan pada tahun 1895 oleh Guglielmo Marconi. Kamera, toilet, mesin jahit, vakum, kereta api, dan stempel semua diciptakan selama Era Victoria. Pabrik mulai didukung oleh tenaga uap dan kepolisian diciptakan selama periode ini.
Selama Era Victoria, ada kode moral dan perilaku yang sangat ketat. Anak-anak tidak diperbolehkan berbicara keras dan mereka tidak menghabiskan banyak waktu dengan orang tua mereka. Seorang wanita tidak boleh pergi kemanapun dengan gaun yang menunjukkan pergelangan kakinya. Pria tidak boleh memanggil wanita lajang dengan nama depannya kecuali mereka sudah bertunangan.
Era Victoria terdiri atas kelas atas, kelas menengah, dan kelas pekerja. Sebuah keluarga yang memiliki uang paling banyak bisa memiliki pembantu selama era ini. Revolusi Industri terjadi selama Era Victoria, yang membuat pembagian kelas menjadi tidak terlalu besar. Secara khusus, kelas menengah memperoleh pendapatan lebih banyak setelah Revolusi Industri dan dianggap kaya oleh banyak orang. Populasi Inggris membengkak dua kali lipat selama Era Victoria.
Tuberkulosis menyebabkan kematian terbesar selama Era Victoria. Orang-orang yang sakit selama zaman ini dikirim ke “workhouse”, secara harfiah berarti rumah tunawisma atau semacam rumah penampungan. Ketika seseorang harus segera dioperasi, ia tidak menggunakan jenis obat penghilang rasa sakit. Mereka juga tidak menggunakan anestesi, sehingga seseorang akan berada dalam operasi selama berjam-jam dalam sakit dan penderitaan yang tak tertahankan. Selama Era Victoria, orang makan di ruang bawah tanah. Mereka berpikir bahwa makanan mereka akan tercerna lebih baik dalam gelap, sehingga ruang makan ditempatkan di ruang bawah tanah.

Pada periode victoria ini novelis-novelis besar seperti Charles Dickens dan William Thackeray banyak memproduksi novel yang diikuti oleh munculnya penulis-penulis wanita seperti Jane Eyre, Emily Bronte dan George Eliot. Walaupun Novelis Charles Dickens dan Willaim Thackeray mempunyai kemampuan yang sejajar namun ada perbedaan mencolok di antara keduanya. Jika Charles Dickens berasal dari keluarga sederhana dan mendapat pendidikan yang sewajarnya maka Thackeray kebalikannya, dia berasal dari kelarga berada dan mendapat pendidikan tinggi, bahkan ia sempat belajar di Cambridge University. Jika karya-karya Dickens banyak menyoroti ketimpangan sosial di masyarakat akibat revolusi industri maka Thackeray banyak menyoroti masalah kepalsuan atau kepura-puraan, terutama masyarakat kelas atas.
Novelis periode victoria lainnya yaitu Mary Anns Evan atau sering disebut dengan George Eliot. Novelis wanita ini banyak menulis novel yang bernuansa murung, hal ini dapat dilihat dalam salah satu karyanya berjudul The Mill on the Floss dengan tokoh sentralnya Maggie Tulliver. Tokoh Maggie ini jika diikuti alur ceritanya mirip dengan kehidupan Geoerge Eliot. Novelis-novelis seperti Dickens, Thackeray dan George Eliot dipandang sebagai novelis terbesar periode Victoria. Hal ini didasarkan pada pertimbangan jumlah karya-karyanya, mutu, sifat-sifat maupun pengaruhnya terhadap masyarakat maupun terhadap perkembangan penulis itu sendiri.









KESIMPULAN
 Periode Victoria merupakan periode yang dikenal dengan  periode kedamaiana, ketenangan dan kejayaan bangsa Inggris Britania pada tahun  1837 sampai  1901. era Victoria ditandai dengan periode panjang perdamaian, yang dikenal dengan Pax Britannica, serta kemakmuran ekonomi, sosial, industri, dan kejayaan kolonial Britania Raya di kancah internasional. Namun, hal-hal ini terganggu oleh pecahnya Perang Krimea pada tahun 1854. Pada akhir periode, terjadi Perang Boer di Afrika Selatan.
Selain itu ada tokoh-tokoh karya sastra yang terkenal pada masa Victoria yang melahirkan banyak karya bagus. Antara lain Charles Dicken, George Eliot, Thackeray dan sebagainya.  Demikianlah penulis menyusun makalah tentang periode Victoria. Makalah ini jauh dari kata sempurna, oleh karena itu mohon kritik dan saran dari pembaca supaya makalah ini menjadi lebih baik lagi.




Jangan Lupa kunjungi : sastrainggris.unimus.ac.id  dan  elektro.unimus.ac.id




REFERENSI :




Tidak ada komentar:

Posting Komentar