PERIODE
VICTORIA KESUSASTERAAN INGGRIS
1837- 1901
DISUSUN
OLEH :
Nama : SRI WINDA UTAMI
Nim : F2A013005
Prodi : SASTRA INGGRIS
Semester : V
FAKULTAS BAHASA
DAN BUDAYA ASING
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH SEMARANG
2016
Contents
Berbicara
mengenai periodesasi suatu karya sastra disatu tempat tertentu pasti akan
membutuhkan banyak referensi dan waktu untuk mengurai. Hal ini diperlukan agar
kelak fakta yang diberikan tidaklah semena-mena bacaan kosong belaka atau
kategori yang tidak seharusnya dikategorikan. Oleh karena periodesasi suatu
sastra melingkupi berbagai elemen kehidupan manusia pada kurun waktu tertentu
dengan kondisi yang tentu berbeda dengan zaman sekarang, oleh karena hal
tersebut kiranya kita, pada kesempatan ini, tidak berfokus hanya pada karyanya
saja. Melainkan kita pelu, juga, memandang sejarah pertama kali tempat dimana
suatu karya itu lahir. Apakah tempat tersebut benar-benar tidak pernah
mengalami suatu clash (benturan) dengan peradaban/budaya lain atau apakah
karya-karya hanya berkutat pata satu tema saja? Pada kesempatan ini saya akan sedikit membahas
mengenai periode Victoria karya sastra
yang ada di Negara Inggris dari awal mula pertama sampai dengan sekarang.
1. Apa
saja sejarah mengenai Periode Victoria pada masa kesusasteraan Inggris?
2. Siapa
Tokoh karya sastra yang popular pada Periode Victoria?
1. Untuk
mengetahui pa saja sejarah mengenai Periode Victoria pada masa kesusateraan
Inggris?
2. Untuk
mengetahui siapa Tokoh karya sastra yang popular pada Periode Victoria?
BAB
2
Era Victoria dalam sejarah
Britania Raya adalah
periode pemerintahan Ratu Victoria dari 20 Juni 1837 sampai kematiannya
pada 22 Januari 1901. Era ini ditandai oleh periode panjang perdamaian,
kemakmuran, kejayaan Britania di kancah internasional, dan tingginya rasa
percaya diri nasional warga Britania. Beberapa
pakar berpendapat bahwa kejayaan politik Britania pada era Victoria dimulai
setelah disahkannya Undang-Undang Reformasi 1832. Era ini
didahului oleh era George dan dilanjutkan oleh era Edward. Setengah periode era Victoria
bertepatan dengan era Belle
Époque Eropa dan Gilded
Age Amerika
Serikat.
Dalam bidang kebudayaan, terjadi transisi dari rasionalisme pada era George menuju romantisisme dan mistisisme yang berkaitan dengan
agama, nilai sosial, dan seni. Dalam hubungan
internasional, era Victoria ditandai dengan periode panjang
perdamaian, yang dikenal dengan Pax Britannica, serta kemakmuran
ekonomi, sosial, industri, dan kejayaan kolonial Britania Raya di kancah
internasional. Namun, hal-hal ini terganggu oleh pecahnya Perang Krimea pada tahun 1854. Pada akhir periode,
terjadi Perang Boer di Afrika Selatan.
Di dalam negeri, kebijakan pemerintah semakin
liberal dengan pegeseran ke arahreformasi
politik, reformasi industri, dan perluasan hak pilih. Dua tokoh
penting yang muncul pada era ini adalah perdana menteri Edward Gladstone dan Benjamin Disraeli, yang secara tidak
langsung turut berperan dalam perubahan sejarah Britania.
Era yang dikenal sebagai Era
Victoria berlangsung antara tahun 1837 sampai 1901. Ratu Victoria memerintah
selama periode ini. Inggris mengalami transformasi besar selama Era Victoria,
baik secara politik maupun ekonomi. Ada banyak penemuan-penemuan baru yang
terjadi selama periode ini bersama dengan banyak perubahan sosial lainnya.
Era Victoria dipenuhi dengan perkembangan penemuan
baru. Pada tahun 1876, telepon ditemukan oleh Alexander Graham Bell dan radio
diciptakan pada tahun 1895 oleh Guglielmo Marconi. Kamera, toilet, mesin jahit,
vakum, kereta api, dan stempel semua diciptakan selama Era Victoria. Pabrik
mulai didukung oleh tenaga uap dan kepolisian diciptakan selama periode ini.
Selama Era Victoria, ada kode moral dan perilaku
yang sangat ketat. Anak-anak tidak diperbolehkan berbicara keras dan mereka
tidak menghabiskan banyak waktu dengan orang tua mereka. Seorang wanita tidak
boleh pergi kemanapun dengan gaun yang menunjukkan pergelangan kakinya. Pria
tidak boleh memanggil wanita lajang dengan nama depannya kecuali mereka sudah
bertunangan.
Era Victoria terdiri atas kelas atas, kelas
menengah, dan kelas pekerja. Sebuah keluarga yang memiliki uang paling banyak
bisa memiliki pembantu selama era ini. Revolusi Industri terjadi selama Era
Victoria, yang membuat pembagian kelas menjadi tidak terlalu besar. Secara
khusus, kelas menengah memperoleh pendapatan lebih banyak setelah Revolusi
Industri dan dianggap kaya oleh banyak orang. Populasi Inggris membengkak dua
kali lipat selama Era Victoria.
Tuberkulosis menyebabkan kematian terbesar selama
Era Victoria. Orang-orang yang sakit selama zaman ini dikirim ke “workhouse”,
secara harfiah berarti rumah tunawisma atau semacam rumah penampungan. Ketika
seseorang harus segera dioperasi, ia tidak menggunakan jenis obat penghilang
rasa sakit. Mereka juga tidak menggunakan anestesi, sehingga seseorang akan
berada dalam operasi selama berjam-jam dalam sakit dan penderitaan yang tak
tertahankan. Selama Era Victoria, orang makan di ruang bawah tanah. Mereka
berpikir bahwa makanan mereka akan tercerna lebih baik dalam gelap, sehingga
ruang makan ditempatkan di ruang bawah tanah.
Pada periode victoria ini
novelis-novelis besar seperti Charles Dickens dan William Thackeray banyak
memproduksi novel yang diikuti oleh munculnya penulis-penulis wanita seperti
Jane Eyre, Emily Bronte dan George Eliot. Walaupun Novelis Charles Dickens dan
Willaim Thackeray mempunyai kemampuan yang sejajar namun ada perbedaan mencolok
di antara keduanya. Jika Charles Dickens berasal dari keluarga sederhana dan
mendapat pendidikan yang sewajarnya maka Thackeray kebalikannya, dia berasal
dari kelarga berada dan mendapat pendidikan tinggi, bahkan ia sempat belajar di
Cambridge University. Jika karya-karya Dickens banyak menyoroti ketimpangan
sosial di masyarakat akibat revolusi industri maka Thackeray banyak menyoroti
masalah kepalsuan atau kepura-puraan, terutama masyarakat kelas atas.
Novelis periode victoria lainnya yaitu Mary Anns
Evan atau sering disebut dengan George Eliot. Novelis wanita ini banyak menulis
novel yang bernuansa murung, hal ini dapat dilihat dalam salah satu karyanya
berjudul The Mill on the Floss dengan tokoh sentralnya Maggie
Tulliver. Tokoh Maggie ini jika diikuti alur ceritanya mirip dengan kehidupan
Geoerge Eliot. Novelis-novelis seperti Dickens, Thackeray dan George Eliot
dipandang sebagai novelis terbesar periode Victoria. Hal ini didasarkan pada
pertimbangan jumlah karya-karyanya, mutu, sifat-sifat maupun pengaruhnya
terhadap masyarakat maupun terhadap perkembangan penulis itu sendiri.
KESIMPULAN
Periode Victoria merupakan periode yang
dikenal dengan periode kedamaiana,
ketenangan dan kejayaan bangsa Inggris Britania pada tahun 1837 sampai
1901. era Victoria ditandai dengan periode panjang perdamaian, yang
dikenal dengan Pax Britannica, serta kemakmuran
ekonomi, sosial, industri, dan kejayaan kolonial Britania Raya di kancah
internasional. Namun, hal-hal ini terganggu oleh pecahnya Perang Krimea pada tahun 1854. Pada akhir periode,
terjadi Perang Boer di Afrika Selatan.
Selain
itu ada tokoh-tokoh karya sastra yang terkenal pada masa Victoria yang
melahirkan banyak karya bagus. Antara lain Charles Dicken, George Eliot,
Thackeray dan sebagainya. Demikianlah
penulis menyusun makalah tentang periode Victoria. Makalah ini jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu mohon kritik dan saran dari pembaca supaya makalah
ini menjadi lebih baik lagi.
REFERENSI
:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar